17 amalan yang bisa menghapus dosa
Manusia
pasti berbuat dosa dan pasti butuh ampunan Allah. Oleh karena itu Allah memberikan
keutamaan dan kemurahan kepada hambaNya dengan mensyariatkan amalan-amalan
yang dapat menghapus dosa disamping taubat. Sebagiannya dijelaskan dalam Al
Qur’an dan sebagiannya lagi dalam Suna nah Rasululloh.Diantaranya sebagai
berikut:
1. Menyempurnakan wudhu dan berjalan kemasjid,
sebagaimana disampaikan Rasululloh:
أَلَا
أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ
الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ
عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ
الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ
Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat
menghapus dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: ya wahai
rasululloh. Beliau berkata: enyempurnakan wudhu ketika masa sulit dan
memperbanyak langkah kemasjid serta menunggu sholat satu ke sholat yang
lain, karena hal itu adlah ribath. (HR Muslim dan Al Tirmidzi).
Juga dalam sabda beliau yang lain:
إِذَا
تَوَضَّأَ الرَّجُلُ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ لَا
يُخْرِجُهُ أَوْ قَالَ لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا إِيَّاهَا لَمْ يَخْطُ خُطْوَةً
إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Jika seseorang berwudhu lalu menyempurnakan
wudhunya kemudian berangkat sholat dengan niatan hanya untuk sholat, maka
tidak melangkah satu langkah kecuali Allah angkat satu derajat dan hapus
satu dosa. (HR Al Tirmidzi).
2. Puasa hari Arofah dan A’syura’ dengan dalil:
أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ
إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي
أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Nabi Bersabda: Puasa hari Arafah saya berharap
dari Allah untuk menghapus setahun yangsebelumnya dan setahun setelahnya
dan Puasa hari A’syura saya berharap dari Allah menghapus setahun yang
telah lalu. (HR Al Tirmidzi dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al
Jaami’ no. 3853)
3. Sholat tarawih di Romadhon dengan dalil sabda
Rasululloh:
مَنْ
قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Siapa yang menegakkan romadhon (sholat tarawih)
dengan iman dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang telah
lalu. (Muttafaqun ‘Alaihi).
4. Haji yang mabrur dengan dalil
مَنْ
حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَ لَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Siapa yang berhaji lalu tidak berkata keji dan
berbuat kefasikan maka kembali seperti hari ibunya melahirkannya (HR Al Bukhori) dan sabda
beliau:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ
لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Haji mabrur balasannya hanya syurga. (HR Ahmad).
5. Memaafkan hutang orang yang sulit membayar dengan
dalil
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ أُتِيَ اللَّهُ بِعَبْدٍ مِنْ
عِبَادِهِ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَقَالَ لَهُ مَاذَا عَمِلْتَ فِي الدُّنْيَا
قَالَ يَا رَبِّ آتَيْتَنِي مَالَكَ فَكُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ وَكَانَ مِنْ
خُلُقِي الْجَوَازُ فَكُنْتُ أَتَيَسَّرُ عَلَى الْمُوسِرِ وَأُنْظِرُ
الْمُعْسِرَ فَقَالَ اللَّهُ أَنَا أَحَقُّ بِذَا مِنْكَ تَجَاوَزُوا عَنْ
عَبْدِي
Dari
Hudzaifah beliau berkata Allah memanggil seorang hambaNya yang Allah
karuniai harta. Maka Allah berkata kepadanya: Apa yang kamu kerjakan
didunia? Ia menjawab: Wahai Rabb kamu telah menganugerahkanku hartaMu lalu
aku bermuamalah dengan orang-orang. Dan dahulu akhlakku adalah memaafkan,
sehingga aku dahulu mempermudah orang yang mampu dan menunda pembayaran
hutang orang yang sulit membayar. Maka Allah berfirman: Aku lebih berhak
darimu maka maafkanlah hambaKu ini (HR Muslim).
6. melakukan
kebaikan setelah berbuat dosa dengan dalil:
اتَّقِ اللَّهِ
حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ
النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada,
ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan pergauli manusia
dengan etika yang mulia. (HR Al Tirmidzi dan Ahmad dan dishohihkan Al
Albani dalam Shohih Al Jaami’ no. 97.)
7. memberi salam dan berkata baik dengan dalil sabda
Rasululloh:
إِنَّ
كِمْ كُوْجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلاَمِ وَ حُسْنُ الْكَلاَمِ
sesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan
adalah memberikan salam dan berkata baik. (HR Al Kharaithi dalam Makarim Al
Akhlak dan dishohihkan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shohihah no.
1035)
8. Sabar atas musibah dengan dalil sabda Rasululloh:
إِنَّ
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ إِنِّي إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدًا مِنْ
عِبَادِي مُؤْمِنًا فَحَمِدَنِي عَلَى مَا ابْتَلَيْتُهُ فَإِنَّهُ يَقُومُ
مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ مِنْ الْخَطَايَا
Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman:
Sungguh Aku bila menguji seorang hambaKu yang mukmin, lalu ia memujiku atas
ujian yang aku timpakan kepadanya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya
tersebut bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya (HR Ahmad dan
dihasankan Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Al Shohihah no. 144).
9. Menjaga sholat lima waktu dan jum’at serta puasa
Romadhon dengan dalil sabda Rasululloh:
الصلوات
الخَمْسُ وَ الجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَ رَمَضَان إِلَى رَمَضَان
مُكَفِّرَاتُ مَا بَينَهُمَا إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ
Sholat lima waktu dan jum’at ke jum’at dan
Romadhon ke Romadhon adalah penghapus dosa diantara keduanya selama
menjauhi dosa besar (HR Muslim)
10. Adzaan dengan dalil sabda Rasululloh:
إِنَّ
الْمُؤَذِّنَ يُغْفَرُ لَهُ مَدَى صَوْتِهِ
Seorang Muadzin diampuni dosanya sepanjang (gema)
suaranya. (HR Ahmad dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih AL Jaami’ no.
1929)
11. Sholat dengan dalil sabda Rasululloh:
أَرَأَيْتُمْ
لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا
مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ قَالُوا لَا يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ
شَيْئًا قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ
الْخَطَايَا
Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di
pintu yang digunakan untuk mandi setiap hari lima kali, pa yang kalian
katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka menjawab: Tidak sisa sedikitpun
kotorannya. Beliau bersabda: sholat lima waktu menjadi sebab Allah hapus
dosa-dosa. (HR Al Bukhori).
12. memperbanyak sujud dengan dalil sabda Rasululloh:
عَلَيْكَ
بَكَثْرَنِ السُّجُوْدِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَكَ اللهُ
بِهَا دَرَجَةً وَ حَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيْئَةً
Hendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah,
karena tidaklah kamu sekali sujud kepada Allah kecuali Allah mengangkatmu
satu derajat dan menghapus satu kesalahanmu (dosa) (HR Muslim).
13. sholat malam dengan dalil
عَلَيْكَ بِقِيَامِ اللَيْلِ
فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُم لإِلَى
رَبِّكُمْ وَ مُكَفِّرَةٌ للسَّيْئَاتِ وَ مَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِHendaklah
kalian sholat malam, karena ia adalah adat orang yang sholeh sebelum kalian
dan amalan yang mendekatkan diri kepada Robb kalian serta penghapus
kesalahan dan mencegah dosa-dosa (HR Al Haakim dan dihasankan Al Albani
dalam Irwa’ AL Gholil 2/199).
14. berjihad dijalan Allah dengan dalil
يُغْفَرُ
للشَّهِيْدِ كُلَّ ذَنْبٍ إلاَّ الدَّيْن
Senua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali
hutang. (HR Muslim)
15. mengiringi haji dengan umroh dengan dalil
تَابِعُوْا
بَيْنَ الحَجِّ وَ الْعُمْرَةِ فَإِنَّ مُتَابَعَةَ بَيْنَهُمَا تَنْفِيْ
الْفَقْرَ وَ الذُّنُوْبِ كَمَا تَنْفِيْ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ
Iringi antara haji dan umroh, karena mengiringi
antara keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana AL Kier
(alat pembakar besi) menghilangkan karat besai. (HR Ibnu Majah dan
dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no,2899)
16. Shodaqah dengan dalil
إِن
تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا
الْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرُُ لَّكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّئَاتِكُمْ
وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah
akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:271)Rasululloh
pun bersabda:
الصَّدَقَةُ
تُطْفِىءُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِىءُ الْمَاءُ النَّارَ
Shodaqah menghapus dosa seperti air memadamkan api
(HR Ahmad, Al Tirmidzi dan selainnya dan dishohihkan Al Al Bani dalam
Takhrij Musykilat Al faqr no. 117)
17. Menegakkan hukum pidana dengan dalil
أَيُّمَا
عَبْدٍ أَصَابَ شَيْئَاً مَمَا نَهَى اللهُ عَنْهُ ثُمَّ أُقِيْمَ عَلَيْهِ
حَدُّهُ كَفَرَ عَنْهُ ذَلَكَ الذَّنْبُ
Siapa saja yang melanggar larangan Allah kemudian
ditegakkan padanya hukum pidana maka dihapus dosa tersebut. (HR Al Haakim
dan dishohihkan Al Albani dalam Shohih Al Jaami’ no,2732)
Demikian sebagian penghapus dosa, mudah-mudahan
penjelasan ini bermanfaat.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar