Kiat Agar
Taubat Diterima
Sepuluh hari yang penuh limpahan rahmat di bulan ramadhan
telah kita lalui. Sepuluh hari kedepan adalah hari yang dijanjikan Allah
sebagai waktu dilimpahkannya maghfirah atau ampunan. Inilah waktunya
bagi kita, untuk bertaubat secara sungguh-sungguh, agar diri kita betul-betul
bersih dari noda dosa masa silam. Taubat Nasuha atau taubat yang
sungguh-sungguh itu memiliki beberapa syarat. Berikut syarat-syaratnya :
1. Menyesali atas dosa dan maksiat yang telah
dilakukan.
Seorang hamba yang berdosa, bila ingin bertaubat harus menyesali perbuatan dosa dan maksiat yang terlanjur diperbuatnya. Tanpa perasaan menyesal, taubat kita belum bisa dikatakan nasuha atau bersungguh-sungguh.
2. Memohon ampun kepada Allah SWT, meminta maaf kepada manusia.
Seorang hamba yang berdosa, bila ingin bertaubat harus menyesali perbuatan dosa dan maksiat yang terlanjur diperbuatnya. Tanpa perasaan menyesal, taubat kita belum bisa dikatakan nasuha atau bersungguh-sungguh.
2. Memohon ampun kepada Allah SWT, meminta maaf kepada manusia.
Bila kita kerap meninggalkan ibadah-ibadah mahdhah
yang diwajibkan Allah SWT, maka mohon ampunlah kepada Allah SWT dan segeralah
memperbaiki ibadah-ibadah yang sering kita lalaikan. Jika shalat masih sering
diakhirkan maka segera awalkan, jika tidak pernah berpuasa maka segeralah
melakukan shaum.
Untuk perkara-perkara ghayr mahdhah yang ada
hubungannya dengan manusia, maka selain memohon ampun dan menyesali kedzhaliman
kita, minta maaflah kepada orang yang telah kita sakiti. Bila orang itu berada
jauh atau bahkan sudah meninggal, berdoalah demi kebaikannya, agar Allah
menggerakkan hatinya untuk ridla terhadap apa yang telah kita perbuat. Tapi
jika orang tersebut mudah untuk diajak bertatap muka dan mudah kita kunjungi,
maka lebih utama bila kita mendatanginya untuk meminta maaf.
3. Bertekad untuk tidak mengulangi dosa atau maksiat
serupa.
Niatkan dalam hati untuk tidak mengulangi dosa atau
maksiat serupa. Sibukkan diri kita dengan memperbaiki ibadah mahdhah dan
memperbaiki hubungan dengan sesama. Sehingga seluruh panca indera dan jiwa kita
terbiasa melakukan kebaikan.(red/aea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar